
Aktivitas warga Tionghoa ketika bersih-bersih klenteng. (Astomanis.com/M.Samsi)
Astomanis.com, Banyumas– Satu minggu menjelang Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, warga keturunan Tionghoa di Kabupaten Banyumas mulai melakukan prosesi bersih-bersih klenteng dan patung (rupang) dan bagian klenteng.
Seperti terpantau Kamis ( 23/1/2025), di Klenteng Boen Tek Bio yang berada di Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas.
Sejak tiga tahun terakhir, pembersihan tidak hanya dilakukan oleh keturunan Tionghoa, namun juga melibatkan masyarakat sekitar dan belasan mahasiswa dari UIN Saizu, Unsoed, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
Fani Nurdin Saputro mahasiswa semester 5 UMP mengatakan, sengaja datang ke Klenteng Boen Tek Bio untuk membantu warga keturunan Tionghoa membersihkan klenteng.
“Karena didorong saya toleransi, dan senang membantu masyarakat lainnya khusus keturunan Tionghoa sehingga tercipta persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kalau untuk pembersihan ini baru kali ini, tapi kalau ada kegiatan klenteng saya sudah sering. Ini bagian dari toleransi karena agama di Indonesia kan banyak jadi kita saling menghormati dan toleransi,” kata Fani.
Sementara itu, Humas Klenteng Boen Tek Bio San An mengatakan prosesi pembersihan dan jamasan ini diperlukan waktu kurang lebih tiga, empat hari.
Kegiatan ini merupakan bagian untuk mempersiapkan perayaan tahun baru Imlek. Sebelumnya dilakukan sembahyang, untuk mengantarkan dewa dapur naik ke langit.
“Untuk pembersihan altar sendiri ada 18 altar, kemudian untuk patung dewa yang kita bersihkan ada 23 patung. Kalau yang ikut bantu bersih dan penjamasan, sejak tiga tahun ini melibatkan warga Banyumas, mahasiswa yang ada di Purwokerto dan siswa SMKN 3 Banyumas,” kata San An.
Pada proses penjamasan rupang dan sarana peribadatan, mempergunakan media berupa bunga, air lima sumber mata air di Banyumas, sabun, air jeruk dan lainnya.(*)