
Es Brasil, kuliner legendaris Purwokerto. (Istimewa)
Astomanis.com, Purwokerto-Es Brasil merupakan salah satu kuliner legendaris di Purwokerto. Usaha ini didirikan sejak 1986.
Es Brasil yang memiliki resto di Jalan Jenderal Soeprapto No 25, Kauman Lama, Purwokerto Timur, awalnya dibuka untuk menambah daya listrik operasional salon.
“Untuk menambah daya listrik bagi operasional salon, nenek saya memutuskan untuk membuka usaha es krim sebagai usaha mikro.
Karena untuk menambah daya listrik pada zaman dulu harus ada alasan yang jelas penggunaannya untuk apa dan awalnya, bisnis ini hanya coba-coba, tetapi resep yang diracik diterima dengan baik oleh masyarakat,” ungkap cucu pendiri sekaligus Manajer Umum Es Brasil, Stefanus Aldo kepada astomanis.com.
Menurut sosok yang akrab disapa Aldo, pada saat itu produk es krim dijual secara sederhana, mulai dari berkeliling ke rumah-rumah hingga dititipkan di warung-warung kecil.
Seiring waktu, usaha ini berkembang hingga menjadi bisnis kuliner yang bertahan lebih dari tiga dekade.
Salah satu faktor utama yang membuat Es Brasil tetap eksis adalah keotentikan rasa, kemasan, dan bahan bakunya.

Produk bestseller mereka adalah Es Kacang Ijo, yang telah menjadi favorit banyak pelanggan sejak dulu. Meskipun sudah mencoba berbagai resep baru dengan bahan-bahan lain, tetap saja resep asli buatan sang nenek yang paling disukai.
“Kita tidak menghilangkan resep asli, melainkan menambahkan varian rasa baru dan tetap mempertahankan unsur tradisional Indonesia, seperti rasa rujak, durian, dan cendol. Dengan cara ini, Es Brasil tetap otentik dan relevan dengan selera masa kini.” Tambahnya.
Kisah nama Es Brasil
Nama “Es Brasil” sendiri diambil dari kata “berhasil,” sebagai harapan agar usaha ini dapat terus berkembang, mensejahterakan pemilik, karyawan, serta masyarakat sekitar.
Kini, penggemar Es Brasil tidak hanya berasal dari kalangan orang tua, tetapi juga dari kaum milenial. Fenomena nostalgia yang sedang tren di media sosial turut membantu menarik minat anak muda untuk mencoba Es Brasil.
“Kalau dulu anak-anak kelahiran 2000-an lebih menyukai hal-hal kekinian, sekarang justru sebaliknya. Mereka tertarik pada sesuatu yang bernuansa nostalgia. Hal ini menjadi peluang besar untuk mengenalkan Es Brasil kepada generasi muda,” ujar Aldo.
Dalam aspek pemasaran, mereka terus mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan platform online dan media sosial. Namun, dalam hal rasa dan kemasan, mereka tetap mempertahankan keotentikannya yang telah menjadi ciri khas sejak awal.
Salah satu pelanggan setia, Siti Khotimah, mengungkapkan pengalamannya mengenal Es Brasil. “Saya sudah tahu Es Brasil sejak lama. Namun, baru setelah merantau ke Purwokerto, saya menyadari bahwa es ini memang berasal dari sini. Begitu pertama kali mencoba, saya langsung ingin kembali lagi,” ujarnya.
Saat ini, menu favoritnya adalah Es Rujak, yang menjadi salah satu varian unik dari Es Brasil.
Dengan sejarah yang kaya, cita rasa yang otentik, serta strategi pemasaran yang adaptif, Es Brasil terus mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu ikon kuliner khas Purwokerto yang patut dicoba oleh siapa saja.(*)
Artikel ini ditulis Naya Nahda Nafillah, mahasiswa PPL UIN Saizu Purwokerto