
Mensos Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat berada di Purwokerto, Sabtu (1/2/2025). (astomanis.com/M.Samsi)
Astomanis.com, Purwokerto– Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyatakan bahwa Raden Mas (RM) Margono Djojohadikusumo, kakek Presiden Prabowo Subianto, sudah sangat layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.
Hal ini didasarkan pada jasanya yang besar terhadap negara, terutama dalam bidang ekonomi, baik sebelum maupun setelah Indonesia merdeka.
Salah satu kontribusi besarnya adalah mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI) 46, yang kini menjadi salah satu bank terbesar di Tanah Air.
Gus Ipul yang berada di Purwokerto, Sabtu (1/2/2025), menegaskan bahwa pengusulan ini bukan berasal dari pemerintah hanya karena Margono adalah kakek seorang presiden.
Menurutnya, pengajuan gelar tersebut bermula dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur sejak tahun 2024. Saat ini, usulan tersebut masih dalam proses dan akan melalui berbagai tahapan, termasuk seminar dan kajian akademis.
“Saat ini sedang dalam proses pengusulan. Awalnya dari PWI Jawa Timur, lalu masuk ke Pak Bupati Banyumas, kemudian ke tingkat provinsi. Dengan berbagai parameter yang ada, Margono Djojohadikusumo memang sangat layak menjadi Pahlawan Nasional,” ujar Gus Ipul.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Iwannudin Iskandar, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima usulan dari PWI Jawa Timur. Selain itu, sejumlah elemen masyarakat juga turut mengajukan nama Margono Djojohadikusumo untuk memperoleh gelar kehormatan tersebut.
Iwannudin menyebutkan bahwa dirinya telah menyampaikan usulan ini secara lisan kepada Menteri Sosial. Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Banyumas akan menggelar seminar bersama berbagai pihak guna melengkapi persyaratan yang diperlukan untuk pengusulan gelar Pahlawan Nasional.
“Memang benar yang mengusulkan berasal dari PWI Jawa Timur dan masyarakat. Saya juga sudah menyampaikan secara lisan kepada Pak Menteri. Saat ini kami tinggal melengkapi prosedurnya, termasuk seminar dan mendapatkan dukungan dari berbagai tokoh,” ungkap Iwannudin.
Berdasarkan catatan sejarah, Margono Djojohadikusumo lahir di Purbalingga pada 16 Mei 1894. Ia meninggal dunia pada 25 Juli 1978 dan dimakamkan di Pemakaman Keluarga di Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas.(*)