
Ilustrasi kakbah. (kredit foto: unsplash.com/@mubin1)
Astomanis.com, Purwokerto-Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025 mengalami penurunan. Meski demikian hal tersebut tidak mengurangi kualitas pelayanan jamaah haji disemua sektor.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (Kasi PHU) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas, Purwanto Hendra, pada wawancara Senin (15/1/2025).
Puspito, mengungkapkan bahwa kebijakan ini adalah wujud keberpihakan kepada umat dan komitmen untuk memudahkan pelaksanaan ibadah haji.
“Semua ini terlaksana atas arahan bapak Presiden Prabowo Subianto, jadi layanan dan komponen-komponennya diefisienkan karena memang tidak digunakan ditahun-tahun sebelumnya kembali,” jelasnya.
Purwanto berujar berbagai sektor pelayanan jamaah ditingkatkan termasuk layanan prioritas untuk jamaah lanjut usia.
Tak hanya itu, transportasi udara, transportasi lokal selama di Arab Saudi, serta konsumsi jamaah tetap diberikan sesuai dengan standar yang terbaik.
Baca juga:
Tak hanya itu, menu katering pun akan ditingkatkan dengan menambahkan cita rasa khas Indonesia, menggunakan bumbu-bumbu yang diimpor langsung dari tanah air, dengan target 70 ton akan dikirimkan, dimana tahun sebelumnya hanya mengirimkan 16 ton.
Untuk fasilitas pemondokan jamaah, pemerintah memastikan lokasinya tetap strategis agar memudahkan jamaah melakukan mobilitas sehari-hari selama menjalankan ibadah haji.
“Di Makkah, kurang lebih 4.500 meter jaraknya dari pemondokan menuju Masjidil Haram, dan tersedia fasilitas shuttle bus yang beroperasi selama 24 jam. Sementara di Madinah, pemondokan berjarak kurang lebih 1.000 meter dari Masjid Nabawi,” jelasnya.
Purwanto mamastikan upaya Kementerian agama terhadap jamaah haji tetap mendapatkan bimbingan ibadah yang maksimal.
“Kita ada petugas walaupun secara kuota petugas ada penurunan karena regulasi di Saudi itu petugas haji adalah 1%,” ungkapnya. Selain itu kementrian akan tetap mengutamakan pembimbingan terutama bagi jamaah lansia, difabel, dan kelompok rentan.
Ia menegaskan bahwa keselamatan jamaah menjadi prioritas, dengan melibatkan TNI dan Polri untuk pengamanan ring satu selama di Arab Saudi.
“Semua jamaah yang diberangkatkan dipastikan dapat melaksanakan wukuf dan ibadah haji dengan aman,” pungkasnya.
Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan pengalaman haji yang aman dan nyaman meskipun dengan biaya yang lebih efisien.(*)