
Astomanis.com, Banjarnegara – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 57 UIN Saizu Purwokerto melaksanakan program unggulannya berupa sosialisasi pengelompokan sampah di SD Negeri 01 Wanacipta, Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara. Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 09.00 -11.30 WIB dan mendapat sambutan hangat dari seluruh jajaran sekolah.
Acara diikuti oleh Kepala Sekolah, para guru, siswa-siswi, serta seluruh anggota KKN. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa tidak hanya menyampaikan materi penting tentang cara memilah sampah organik, anorganik, dan B3 (bahan berbahaya dan beracun), tetapi juga mengajak siswa berpartisipasi dalam berbagai games edukatif dan kuis berhadiah.
Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah menanamkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya membuang dan memilah sampah sesuai jenisnya. Mahasiswa KKN menyampaikan materi dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami anak-anak. Selain penyampaian materi, kegiatan juga dilengkapi dengan games interaktif, kuis berhadiah, dan sesi cap telapak tangan di banner sebagai simbol ajakan untuk berhenti membuang sampah sembarangan.
Sebagai bentuk kontribusi nyata, mahasiswa KKN juga memberikan tong sampah tiga jenis kepada pihak sekolah sebagai langkah awal untuk membiasakan lingkungan belajar yang bersih dan tertata.
Kepala Sekolah SDN 01 Wanacipta, Suwaryo, menyampaikan apresiasinya, “Kami sangat senang karena anak-anak jadi tahu bagaimana membuang sampah yang benar. Harapannya ini menjadi kebiasaan sehari-hari yang berkelanjutan,” tuturnya pada Sabtu (08/02).

Sementara itu, salah satu guru di sekolah tersebut, Aminah, menyoroti tantangan terbesar dalam mengajarkan kebiasaan memilah sampah kepada anak-anak. “Lingkungan yang tidak konsisten. Jadi anak-anak meniru. Kalau guru, orang tua, atau masyarakat tidak mencontohkan dengan baik dalam memilah sampah, mereka tidak akan melihat pentingnya kebiasaan tersebut. Sekolah dan rumah juga masih banyak yang belum menyediakan fasilitas memilah sampah yang benar,” ungkapnya.
“Melihat semangat siswa-siswi saat sosialisasi, saya merasa sangat senang. Mereka aktif bertanya dan cepat memahami materi. Ini membuktikan bahwa edukasi lingkungan bisa ditanamkan sejak dini. Saya juga berterima kasih kepada seluruh tim dan pihak sekolah atas kerja sama dan dukungannya,” ungkap Akhsan, Ketua KKN kelompok 57, mengaku bangga dan terharu atas antusiasme peserta.
Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang. “Harapan saya, kegiatan ini bisa memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi siswa-siswi, serta menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran menjaga lingkungan sejak bangku sekolah. Semoga apa yang kami lakukan hari ini bisa menjadi kontribusi kecil yang berarti bagi masa depan desa Wanacipta,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa edukasi lingkungan bisa dimulai dari bangku sekolah dasar dan menjadi pondasi penting dalam membentuk generasi peduli lingkungan.