
Tempat kejadian perkara siswi SMK N 3 Banyumas terjatuh dari lamtai 4 gedung UT Purwokerto. (Istimewa)
Astomanis.com, Purwokerto-Siswi SMK Negeri 3 Banyumas meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai empat gedung Universitas Terbuka (UT) Purwokerto yang baru diresmikan.
Siswi berinisial MA (17) mengalami musibah saat menjalankan tugas sebagai asisten tata rias dalam acara peresmian gedung tersebut, Kamis (31/7/2025).
Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Andryansyah Rithas Hasibuan menjelaskan bahwa kejadian naas ini berlangsung sekitar pukul 08.45 WIB.
“Korban merupakan siswi SMK N 3 Banyumas asal Desa Pasinggangan, Kecamatan Banyumas. Dia bertugas sebagai asisten tata rias. Namun kami masih menyelidiki apakah korban sedang magang atau bukan,” ujar Kompol Rithas saat memberikan keterangan kepada wartawan.
Baca juga: Atlet Panahan Banyumas Fayola Jingga Naeva Maheswari Melesat ke Kanada
Dari informasi yang didapat, pada saat kejadian sedang berlangsung pertunjukan seni sebagai rangkaian pembukaan gedung baru UT Purwokerto di lantai empat.
Korban awalnya mengantarkan temannya yang bertugas merias di lokasi lain karena di lantai itu tidak ada akses jalan yang jelas turun ke bawah selain lift.
“Saat itu ada pertunjukkan tarian di lantai 4 yang juga menjadi lokasi panggung. Korban mengantarkan temannya sampai lift karena temannya juga akan bertugas di tempat lain,” jelasnya.
Namun sesampainya di bawah, teman korban melihat kerumunan orang dan ternyata ada korban sudah tergeletak dalam keadaan kritis. Diduga korban terjatuh dari lantai empat yang tidak dilengkapi pagar pengaman.
Baca juga: Mahasiswa Unsoed Jadikan Lavender untuk Cegah DBD
“Lokasi kejadian memang tidak memiliki pagar pengaman. Kemungkinan korban terjatuh akibat terpleset atau tersandung. Karena ketinggian sekitar 12 meter, korban mengalami luka serius dan meninggal dunia saat dibawa ke RS Geriatri Purwokerto,” tambah Kompol Rithas.
Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini. Termasuk kemungkinan adanya kelalaian, yang belum memenuhi standar keselamatan.
“Penyelidikan terus berlanjut untuk memastikan penyebab dan adanya indikasi kelalaian,” pungkasnya.