
120 ekor sapi di Banyumas terkena penyakit mulut dan kuku. (astomanis.com/M.Samsi)
Astomanis.com, Banyumas-Dinas Perikanan dan Peternakan (Dinkannak) Kabupaten Banyumas, mencatat sampai terdapat 120 ekor sapi yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK) sampai Selasa (14/1/2025) ini.
Plt Kabid Kesehatan Hewan Dinkannak Banyumas Sulistyo Wiwid mengatakan, dari sapi yang terjangkit PMK sebanyak dua ekor sapi mati dan satu ekor sapi terpaksa dipotong.
Kebanyakan sapi yang terjangkit PMK berada di wilayah Kecamatan Karanglewas, Sokaraja, dan AJibarang. Sapi ini terjangkit PMK sejak Desember 2024, sehingga sebagian dari sapi yang terjangkit PMK sudah sembuh.
Wiwid mengatakan tidak ada obat untuk PMK ini, Dinkannak melakukan upaya penyembuhan terhadap infeksi. Seperti pembersihan luka pada bagian kuku, pemberian vitamin hingga pemberian desinfektan di kandang atau di pasar hewan.
“Untuk yang mati ada dua ekor, karena adanya infeksi sekunder atau infeksi bawaan setelah terjangkit PMK. Satu lagi dilakukan pemotongan secara darurat, ini terjadi di Karanglewas Kidul,” kata Wiwid.
Wiwid menjelaskan, untuk melakukan pencegahan PMK pada Januari 2025 akan dilakukan vaksinasi PMK. Untuk vaksinasi PMK ini berasal dari Pemerintah pusat dan akan diterima Dinkannak Banyumas mulai hari Selasa ini, dengan jumlah mencapai 1.900 dosis.
Tahap berikutnya Dinkannak Banyumas, juga akan mendapatkan vaksinasi PMK tahap kedua pada bulan berikutnya. Dinkannak Banyumas, mendata saat ini terdapat 15 ribu ekor sapi yang tersebar di seluruh Banyumas.(*)